Berita RSUD Grati

blog
By Admin 21 Mei 2019

Inilah 10 Buah untuk Berbuka Puasa yang Menyehatkan

SURABAYA, FaktualNews.co – Buah adalah makanan yang penting saat puasa Ramadan. Untuk mengembalikan kesegaran tubuh, buah dibutuhkan setiap hari khususnya saat berbuka puasa.
Buah untuk berbuka puasa bisa memberikan tambahan energi dari rasa manis yang dihasilkan, aneka vitamin bermanfaat, dan serat yang dapat melancarkan pencernaan.
Buah yang Cocok untuk Buka Puasa
Selama berbuka puasa di bulan Ramadan, sempatkan untuk mengonsumsi buah secara rutin. Anda bisa memakannya secara langsung atau mengolahnya terlebih dahulu menjadi makanan atau mungkin es buah yang segar.
Nah, berikut buah terbaik untuk berbuka puasa yang sehat:
  1. Kurma
Buah untuk berbuka puasa yang pertama adalah kurma, karena sangat dianjurkan untuk ada saat berbuka puasa. Buah ini bisa dikonsumsi sebanyak tiga butir dengan minum segelas air putih. Kurma akan memberikan energi secara langsung dari rasa manis yang diberikan. Energi tubuh akan langsung terangkat dengan instan.
Selain memberikan energi, kurma juga mengandung cukup banyak vitamin seperti B1, B2, B3, B5, dan C. Vitamin ini akan melindungi tubuh sehingga kita tidak mudah sakit dan organ terjaga kinerjanya.
  1. Semangka
Puasa akan menyebabkan tubuh dehidrasi setiap harinya karena menahan haus selama 14 jam. Bila tidak minum cukup air saat sahur, tubuh akan mengalami penurunan jumlah cairan dan menyebabkan kepala pusing atau mungkin mual.
Untuk membuat tubuh kembali terhidrasi, buah untuk buka puasa yang cocok Anda konsumsi adalah semangka. Buah semangka dapat dinikmati sebagai makanan pembuka atau pencuci mulut ketika berbuka puasa.
Semangka mengandung 91% air di dalam dagingnya. Selain itu daging buah ini juga mengandung likopen yang bekerja sebagai antioksidan. Selebihnya, semangka juga mengandung citrulline dan arginine yang baik untuk mengaja kesehatan jantung dan mengurangi timbunan lemak yang menyebabkan kolesterol dan serangan jantung.
  1. Melon
Melon adalah buah yang rendah kalori dan memiliki banyak kandungan air, yang membuat tubuh kembali terhidrasi saat buka puasa.
Hanya 1 cangkir melon (150-160 gram), seperti melon atau semangka, menghasilkan 46-61 kalori. Meskipun rendah kalori, melon kaya akan serat, kalium, dan antioksidan, seperti vitamin C, beta-karoten, dan lycopene.
Mengonsumsi buah-buahan dengan kadar air yang tinggi juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Namun, semangka memang memiliki indeks glikemik yang tinggi, jadi kontrol porsinya ya.
Buah yang cocok untuk buka puasa ini dapat dinikmati dalam keadaan segar, seperti dipotong dadu, campuan es buah, smoothie, atau dibuat salad buah.
  1. Buah berry
Aneka buah berry seperti strawberry hingga blueberry baik untuk kesehatan dan direkomendasikan sebagai buah untuk buka puasa dan sahur. Buah untuk berbuka puasa ini mengandung banyak vitamin C yang baik untuk meningkatkan daya tahan.
Selain itu, buah jenis ini juga baik untuk mencegah serangan jantung dan meringankan risiko hipertensi.
Konsumsi berry saat buka puasa sebagai makanan pencuci mulut. Selanjutnya konsumsi juga saat sahur sebagai jus atau dimakan langsung. Kandungan vitamin dan mineralnya akan meningkatkan kebutuhan kognitif sehingga Anda tidak kehilangan fokus saat bekerja.
  1. Pisang
Buah untuk buka puasa selanjutnya adalah pisang, yang harus tersedia saat Ramadan. Buah ini mengandung cukup banyak karbohidrat yang akan membuat Anda langsung kenyang. Selain dapat mengganjal perut sebelum menyantap makanan berat, pisang juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mencegah heartburn.
  1. Jeruk
Jeruk adalah buah yang cocok untuk buka puasa karena mengandung Vitamin C dan mineral yang baik untuk tubuh. Mengonsumsi jeruk akan memberikan rasa segar secara instan dan membuat Anda menjadi lebih kebal dengan penyakit seperti flu yang sering muncul saat musim kemarau.
  1. Alpukat
Avokad adalah salah satu buah yang bisa jadi alternatif selain kurma. Kandungan lemak nabati yang banyak akan membuat energi dalam tubuh langsung meningkat.
Buah untuk berbuka puasa ini dapat dikonsumsi dalam bentuk jus, smoothie atau langsung dimakan bersama susu cokelat.
  1. Apel
Apel adalah buah yang rendah kalori (116 kalori) dan tinggi serat (5,4 gram) per buah (223 gram). Mengonsumsi buah-buahan rendah kalori seperti apel lebih mengenyangkan. Bahakan mengonsumsi buah apel dapat menahan lapar seharian.
Penelitian menunjukkan bahwa apel paling baik dimakan utuh daripada dijus. Namun apel dapat dinikmati dengan berbagai cara baik dimasak maupun mentah. Cobalah menambahkannya pada sereal hangat dan dingin, yoghurt, salad buah, atau memanggangnya menjadi apple pie.
  1. Kiwi
Kiwi adalah salah satu buah yang rendah fruktosa dibandingkan buah lain. Dengan komponen ini gula darah di dalam tubuh tidak akan mudah naik dengan cepat. Selain itu kiwi juga mengandung cukup banyak serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Anda akan jarang sembelit yang menyebabkan perut sakit.
  1. Markisa
Satu buah markisa (18 gram) yang segar mengandung 17 kalori dan kaya akan serat, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan kalium. Markisa juga memiliki serat makanan yang cukup.
Selain itu, biji markisa mengandung piceatannol, zat yang terkait dengan pengurangan tekanan darah dan peningkatan sensitivitas insulin pada pria yang kelebihan berat badan. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian.
Serat dalam markisa memperlambat pencernaan, membantu merasa lebih kenyang lebih lama dan mengendalikan nafsu makan.
Markisa paling baik dikonsumsi utuh, digunakan sebagai topping, es buah, sebagai makanan penutup, atau ditambahkan pada minuman.
Nah, itulah beberapa buah yang cocok untuk buka puasa. Apa buah kesukaan Anda, Teman Sehat?

blog
By Admin 21 Mei 2019

Saat Puasa Terserang Flu, Ini yang Harus Dilakukan

SURABAYA, FaktualNews.co – Semua orang ingin ibadah puasa yang dijalankannya berjalan dengan lancar. Namun karena puasa membuat seseorang tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam, salah satu penyakit yang umum menyerang adalah flu. Lantas, bagaimana menjalankan puasa saat flu?

Menjalankan Puasa saat Flu
Saat Anda mengalami flu, pada dasarnya puasa masih bisa dijalankan dengan baik, asal kondisi tubuh tetap dijaga agar tidak semakin drop. Oleh karena itu, Anda harus lebih mengenali kondisi fisik setiap harinya.

Jika di tengah waktu puasa kondisi semakin memburuk, Anda disarankan untuk istirahat. Apalagi saat kondisi tubuh disertai dengan badan lemas, pusing, dan tubuh mengalami demam tinggi, maka segerakanlah untuk membatalkan puasa dan segera minum obat.

Berikut adalah cara menjalankan puasa saat flu dengan nyaman, di antaranya:

  1. Istirahat yang cukup

Flu saat puasa adalah sebuah kondisi yang tidak menyenangkan. Agar hal ini dapat berjalan dengan baik, yang utama Anda perhatikan adalah waktu istirahat yang cukup. Meski waktu tidur ideal 7-8 jam tidak berjalan dengan optimal saat puasa, jangan lupa untuk mengatur waktu tidur agar tidak terlalu malam.

Setiap malam usahakan untuk tidur mulai pukul 21.00 dan bangun pukul 03.30 untuk sahur. Siang hari saat kerja Anda bisa mengambil waktu istirahat untuk tidur selama 30 menit untuk mengurangi defisit jam tidur.

Karena istirahat adalah hal yang krusial, usahakanlah jangan minum kopi setelah pukul 19.00. Kopi akan menyebabkan Anda terus terjaga, di mana hal ini akan membuat Anda mengalami insomnia sehingga waktu tidur Anda semakin sedikit.

  1. Minum air putih yang banyak

Konsumsi banyak air putih dapat mengurangi risiko terjadinya dehidrasi yang membuat tubuh jadi drop dan muncul demam. Dalam satu hari Anda harus minum setidaknya 8 gelas air putih. Delapan gelas ini bisa dibagi menjadi 3, pertama saat sahur 3 gelas dan sisanya untuk berbuka dan sebelum tidur.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan, karena Anda mengalami flu saat puasa, maka air putih yang diminum disarankan adalah hangat atau sesuai dengan suhu ruangan. Jangan minum air yang dingin.

  1. Cukupi asupan tubuh dan konsumsi suplemen

Supaya puasa saat flu berjalan lancar dari awal sampai akhir, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan makanan mulai sahur dan waktu berbuka dengan gizi seimbang.

Selain makanan yang memberikan energi, setelah sahur atau setelah berbuka puasa Anda disarankan mengonsumsi suplemen. Tambah asupan vitamin C di dalam tubuh agar daya tahan tetap terjaga.

Kalau Anda tidak bisa mengonsumsi suplemen, perbanyak buah dan sayur. Konsumsi saat sahur dan berbuka agar vitamin dan mineralnya bisa terserap dengan sempurna. Terakhir, jangan lupa tetap minum obat untuk meredakan flu.

  1. Konsumsi obat di waktu yang tepat

Bagaimana menjalankan puasa saat flu jika Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan? Langkah terbaiknya adalah mengonsumsi obat di waktu sahur dan berbuka. Konsumsi obat yang tepat, bisa mencegah kondisi Anda semakin memburuk.

Berapa kali frekuensi obat untuk diminum dalam sehari tergantung pada sifat dan jenis obatnya, hal ini bertujuan agar kadar obat di dalam tubuh berada pada taraf optimal yang memiliki efek terapi.

Jika obat-obatan yang Anda konsumsi mudah di metabolisme dan mudah terbuang dari tubuh–salah satunya melalui air seni, maka frekuensi mengonsumsi obatnya akan lebih sering. Sedangkan obat yang lama di metabolisme dan lama berada di dalam tubuh, maka frekuensi minumnya akan lebih jarang.

Jika konsumsi obat diharuskan dikonsumsi tiga kali sehari, itu berarti setiap 8 jam Anda harus meminumnya. Namun, ketika memasuki masa puasa obat yang bersifat untuk menghilangkan gejala seperti demam, nyeri dan sakit kepala, bisa dikonsumsi dua kali sehari saja yaitu waktu berbuka dan setelah makan sahur

Sementara itu, apabila obat yang Anda konsumsi bersifat kausatif seperti antibiotik, Anda bisa meminta dokter untuk menggantinya dengan antibiotik yang bisa diminum dua kali sehari.

  1. Rajin mencuci tangan

Cara menjalani puasa saat flu agar virusnya tidak semakin menyebar adalah dengan rutin mencuci tangan. Bagian tubuh yang sering kali tidak disadari sebagai tempat favorit bagi virus, bakteri dan kuman untuk berkembang biak adalah tangan. Pasalnya, sebagian besar orang tidak sadar ketika memegang benda-benda yang telah terpapar bakteri, virus atau kuman.

Saat tangan Anda sudah terpapar kemudian menyentuh mulut atau hidung, maka bakteri dan virus bisa berpindah ke tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan Anda tertular flu atau penyakit-penyakit lainnya.

Oleh karenanya, pastikan cuci tangan dengan rutin setiap kali Anda bersentuhan dengan benda-benda di tempat umum atau setelah bersalaman. Kebiasaan baik ini bisa mengurangi risiko Anda tertular flu saat puasa.

Nah, itulah beberapa cara menjalani puasa saat flu yang bisa Anda lakukan.

Manfaat Puasa saat Flu

Setelah Anda mengetahui bagaimana cara menjalani puasa saat flu seperti di atas, hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui adalah puasa sendiri ternyata bermanfaat untuk mengatasi flu. Bagaimana penjelasan terkait hal ini?

Ketika puasa, tubuh mengandalkan energi cadangan agar fungsi organ tetap berjalan dengan normal. Jika dalam keadaan normal tubuh mengandalkan gula yang ada di dalam darah, namun dalam keadaan puasa tubuh mengandalkan simpanan gula yang ada di dalam otot dan hati.

Cadangan gula ini hanya membuat tubuh bertahan antara 24-48 jam, apabila tidak ada gula yang masuk, tubuh akan menggunakan lemak dan protein untuk menggantikan sumber energi.

Ketika menggunakan lemak dan protein sebagai sumber utama energi, hal itu akan membuat tubuh mengeluarkan zat keton. Zat keton inilah yang dianggap dapat berdampak baik bagi sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya, puasa saat flu justru dapat mengurangi peradangan dalam tubuh yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Namun, jika zat keton yang dihasilkan tubuh terlalu banyak, maka dampak negatif bisa terjadi pada kesehatan Anda.

Puasa Membantu Anda Sembuh dari Flu

Berikut ini adalah tiga hipotesis mengapa puasa justru membuat Anda terhindari dari flu, di antaranya:

  • Dari perspektif evolusi, saat tubuh menahan rasa lapar hal itu akan membuat Anda untuk menghilangkan kebutuhan untuk makan. Kondisi ini akan menghemat energi dan memungkinkan tubuh untuk fokus melawan infeksi.
  • Puasa membuat Anda membatasi asupan nutrisi yang masuk ke tubuh seperti zat besi dan seng–di mana kedua zat tersebut dibutuhkan agen penular untuk bertumbuh dan menyebar.
  • Saat tubuh Anda terinfeksi, otomatis nafsu makan akan menurun. Menurunnya nafsu makan ini adalah cara tubuh untuk menghilangkan sel yang terinfeksi melalui proses yang dikenal sebagai cell apoptosis. Sebuah studi menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan penyembuhan dari infeksi bakteri, tetapi tidak dengan infeksi yang disebabkan oleh virus.

blog
By Admin 21 Mei 2019

33 Puskesmas Terakreditasi, Dinkes Pasuruan Tinggalkan Sejumlah Catatan

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya Pemkab Pasuruan untuk mewujudkan status akreditasi puskesmas akhirnya terpenuhi. Sebanyak 33 puskesmas di Kabupaten Pasuruan dinyatakan telah terakreditasi. Lihat juga Loker Kesehatan terbaru di Indonesia. Dari hasil evaluasi memang ada beberapa catatan yang harus dipenuhi oleh pihak Dinas Kesehatan, di antaranya berupa penambahan SDM/tenaga medis serta pemenuhan sarana dan prasarana penunjang lainnya.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan drg. Agung Basuki, M.Kes kepada BANGSAONLINE.com, seluruh puskesmas di Kabupaten Pasuruan yang berjumlah 33 semuanya sudah terakreditasi.

"Memang, ada beberapa catatan yang masih perlu dibenahi. Hal tersebut tak lain, untuk mendukung optimalisasi pelayanan," terangnya.

Catatan yang harus dipenuhi yakni sarana dan prasarana, juga masalah SDM, tertib administrasi, serta pengelolaan keuangan. Kalau untuk SDM, di Pasuruan akan mendapat dropping ASN dari pusat sebanyak 100 pegawai kesehatan (bidang dan perawat) untuk menunjang kekurangan pegawai di beberapa puskesmas.

"Untuk pemenuhan sarana dan prasarana, pada tahun 2019, ada beberapa puskesmas yang akan direhab dengan anggaran miliaran rupiah. Di antaranya Puskesmas Kedarungwetan Rp 1,4 miliar, Puskesmas Puwosari Rp 1,4 miliar, Puskesmas Prigen Rp 2,6 miliar, Puskesmas Karton Rp 1,7 miliar, Puskesmas Pasrepan Rp 1,4 miliar dan Puskesmas Wonorejo Rp 1,9 miliar (pembangunan lanjutan)," bebernya.

Mantan Dirut RSUD Bangil ini menambahkan, upaya perbaikan dan rehab beberapa puskesmas ini dilakukan sebagai upaya untuk pemenuhan standar pelayanan di bidang kesehatan yang lebih baik. Pasalnya, rata-rata puskemas yang ada selama ini memang banyak mengalami kerusakan ringan, serta belum dilengkapi dengan ruang pelayan seperti UGD.

Dinkes menargetkan untuk pelaksanaan pembangunan ditargetkan bulan April. Saat ini baru memasuki tahap perencanaan oleh pihak konsultan perencana