Inilah 10 Buah untuk Berbuka Puasa yang Menyehatkan
-
Kurma
-
Semangka
-
Melon
-
Buah berry
-
Pisang
-
Jeruk
-
Alpukat
-
Apel
-
Kiwi
-
Markisa
SURABAYA, FaktualNews.co – Semua orang ingin ibadah puasa yang dijalankannya berjalan dengan lancar. Namun karena puasa membuat seseorang tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam, salah satu penyakit yang umum menyerang adalah flu. Lantas, bagaimana menjalankan puasa saat flu?
Jika di tengah waktu puasa kondisi semakin memburuk, Anda disarankan untuk istirahat. Apalagi saat kondisi tubuh disertai dengan badan lemas, pusing, dan tubuh mengalami demam tinggi, maka segerakanlah untuk membatalkan puasa dan segera minum obat.
Berikut adalah cara menjalankan puasa saat flu dengan nyaman, di antaranya:
Istirahat yang cukup
Flu saat puasa adalah sebuah kondisi yang tidak menyenangkan. Agar hal ini dapat berjalan dengan baik, yang utama Anda perhatikan adalah waktu istirahat yang cukup. Meski waktu tidur ideal 7-8 jam tidak berjalan dengan optimal saat puasa, jangan lupa untuk mengatur waktu tidur agar tidak terlalu malam.
Setiap malam usahakan untuk tidur mulai pukul 21.00 dan bangun pukul 03.30 untuk sahur. Siang hari saat kerja Anda bisa mengambil waktu istirahat untuk tidur selama 30 menit untuk mengurangi defisit jam tidur.
Karena istirahat adalah hal yang krusial, usahakanlah jangan minum kopi setelah pukul 19.00. Kopi akan menyebabkan Anda terus terjaga, di mana hal ini akan membuat Anda mengalami insomnia sehingga waktu tidur Anda semakin sedikit.
Minum air putih yang banyak
Konsumsi banyak air putih dapat mengurangi risiko terjadinya dehidrasi yang membuat tubuh jadi drop dan muncul demam. Dalam satu hari Anda harus minum setidaknya 8 gelas air putih. Delapan gelas ini bisa dibagi menjadi 3, pertama saat sahur 3 gelas dan sisanya untuk berbuka dan sebelum tidur.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan, karena Anda mengalami flu saat puasa, maka air putih yang diminum disarankan adalah hangat atau sesuai dengan suhu ruangan. Jangan minum air yang dingin.
Cukupi asupan tubuh dan konsumsi suplemen
Supaya puasa saat flu berjalan lancar dari awal sampai akhir, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan makanan mulai sahur dan waktu berbuka dengan gizi seimbang.
Selain makanan yang memberikan energi, setelah sahur atau setelah berbuka puasa Anda disarankan mengonsumsi suplemen. Tambah asupan vitamin C di dalam tubuh agar daya tahan tetap terjaga.
Kalau Anda tidak bisa mengonsumsi suplemen, perbanyak buah dan sayur. Konsumsi saat sahur dan berbuka agar vitamin dan mineralnya bisa terserap dengan sempurna. Terakhir, jangan lupa tetap minum obat untuk meredakan flu.
Konsumsi obat di waktu yang tepat
Bagaimana menjalankan puasa saat flu jika Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan? Langkah terbaiknya adalah mengonsumsi obat di waktu sahur dan berbuka. Konsumsi obat yang tepat, bisa mencegah kondisi Anda semakin memburuk.
Berapa kali frekuensi obat untuk diminum dalam sehari tergantung pada sifat dan jenis obatnya, hal ini bertujuan agar kadar obat di dalam tubuh berada pada taraf optimal yang memiliki efek terapi.
Jika obat-obatan yang Anda konsumsi mudah di metabolisme dan mudah terbuang dari tubuh–salah satunya melalui air seni, maka frekuensi mengonsumsi obatnya akan lebih sering. Sedangkan obat yang lama di metabolisme dan lama berada di dalam tubuh, maka frekuensi minumnya akan lebih jarang.
Sementara itu, apabila obat yang Anda konsumsi bersifat kausatif seperti antibiotik, Anda bisa meminta dokter untuk menggantinya dengan antibiotik yang bisa diminum dua kali sehari.
Cara menjalani puasa saat flu agar virusnya tidak semakin menyebar adalah dengan rutin mencuci tangan. Bagian tubuh yang sering kali tidak disadari sebagai tempat favorit bagi virus, bakteri dan kuman untuk berkembang biak adalah tangan. Pasalnya, sebagian besar orang tidak sadar ketika memegang benda-benda yang telah terpapar bakteri, virus atau kuman.
Saat tangan Anda sudah terpapar kemudian menyentuh mulut atau hidung, maka bakteri dan virus bisa berpindah ke tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan Anda tertular flu atau penyakit-penyakit lainnya.
Oleh karenanya, pastikan cuci tangan dengan rutin setiap kali Anda bersentuhan dengan benda-benda di tempat umum atau setelah bersalaman. Kebiasaan baik ini bisa mengurangi risiko Anda tertular flu saat puasa.
Manfaat Puasa saat Flu
Setelah Anda mengetahui bagaimana cara menjalani puasa saat flu seperti di atas, hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui adalah puasa sendiri ternyata bermanfaat untuk mengatasi flu. Bagaimana penjelasan terkait hal ini?
Ketika puasa, tubuh mengandalkan energi cadangan agar fungsi organ tetap berjalan dengan normal. Jika dalam keadaan normal tubuh mengandalkan gula yang ada di dalam darah, namun dalam keadaan puasa tubuh mengandalkan simpanan gula yang ada di dalam otot dan hati.
Cadangan gula ini hanya membuat tubuh bertahan antara 24-48 jam, apabila tidak ada gula yang masuk, tubuh akan menggunakan lemak dan protein untuk menggantikan sumber energi.
Ketika menggunakan lemak dan protein sebagai sumber utama energi, hal itu akan membuat tubuh mengeluarkan zat keton. Zat keton inilah yang dianggap dapat berdampak baik bagi sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya, puasa saat flu justru dapat mengurangi peradangan dalam tubuh yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Namun, jika zat keton yang dihasilkan tubuh terlalu banyak, maka dampak negatif bisa terjadi pada kesehatan Anda.
Puasa Membantu Anda Sembuh dari Flu
Berikut ini adalah tiga hipotesis mengapa puasa justru membuat Anda terhindari dari flu, di antaranya:
PASURUAN, FaktualNews.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan, meminta warga tenang terkait kekhawatiran munculnya penyakit cacar monyet (monkeypox) yang terjadi di Singapura, akan menyebar ke kawasan Indonesia.
Karena institusi yang menangani kesehatan di Kota Pasuruan ini, memastikan cacar monyet itu mudah disembuhkan jika cepat tertangani.
“Kami telah mengantisipasinya dengan memberikan informasi yang akurat pada masyarakat terkait penyakit ini, agar warga tak khawatir,” papar dia, saat dihubungi, Jum’at (17/5/2019).
“Karena cacar monyet ini disebarkan melalui virus. Bahkan penyakit ini mudah menular dan mewabah di masyarakat,” ucap Shierly.
Pihaknya juga akan lakukan langkah dengan sosialisasi kepada masyarakat. Dinkes juga meminta warga yang mengalami gejala cacar monyet segera mendatangi layanan kesehatan baik Puskesmas maupun rumah sakit.
Pihaknya memastikan akan memberikan layanan pengobatan secara maksimal kepada masyarakat kalau ada kasus yang gejalanya mirip monkeypox.
Ditambahkannya, untuk gejalanya masyarakat harus mengetahui secara jelas, sehingga diharapkan ada perhatian.
“Gejala cacar monyet seperti cacar biasa, demam, nyeri otot, pusing, badan sakit, lalu muncul bintik-bintik yang memang berbeda dengan cacar biasa. Masa inkubasinya 6-21 hari setelah itu sembuh sendiri,” jelasnya.
Namun lanjut Shierly, kalau ditemukan adanya gejala tersebut, masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Segeralah datang ke dokter untuk lebih jelasnya.
“Karena itu jangan sampai terjadi di sini. Penularan virus ini melalui hewan liar dan hewan pengerat lainnya seperti tikus. Jadi usahakan jauhi hewan-hewan itu. Bila cepat diberi obat, maka makin cepat sembuhnya,” tutup Shierly.